Sebagai salah satu opsi investasi yang paling tidak stabil, cryptocurrency sudah dikenal mengalami crash lebih dri beberapa hari sepanjang sejarahnya. Ketika ini terjadi, nilai pasar dari koin dan token dapat jatuh dengan cepat dan signifikan, membuat para investor kuatir tentang yang perlu mereka lakukan dengan aset mereka — dan potensi kerugian yang timbul.
Apa yang harus kamu lakukan selama cryptocurrency crash? Dalam panduan AAG Academy ini, kami akan menjelaskan apa itu crash, penyebabnya, dan cara mengidentifikasi crash. Kita juga akan melihat apakah crypto cenderung lebih sering crash dari pada aset lainnya, dan menawarkan beberapa tips tentang cara kamu bisa mengatasi dampak ketika crash terjadi.
Crypto crash merupakan penurunan yang tiba-tiba dan signifikan dalam nilai cryptocurrency. Crash biasanya tidak diharapkan terjadi, tapi mereka cenderung merupakan efek samping dari kejadian penting lainnya, seperti krisis ekonomi atau jatuhnya sebuah proyek yang besar. Ketika crash terjadi, banyak investor dengan cepat menjual aset mereka sebagai cara untuk memulihkan sebanyak mungkin modal mereka sebelum yang lebih buruk terjadi.
Kata “crash” pastinya sesuatu yang sensasional, memunculkan gambaran kerusakan dan kehancuran. Tapi faktanya, tidak selalu sedramatis itu. Definisi crash yang disepakati secara luas di pasar keuangan tradisional adalah penurunan harga lebih dari 10% selama satu hari. Jarang harga saham bergerak sebanyak itu hanya dalam 24 jam, tetapi tidak jarang untuk cryptocurrency.
Para investor cryptocurrency biasanya menjadi kuatir ketika aset besar mulai mengalami penjualan dengan jumlah tinggi, dan harga mulai jatuh di bawah rata-rata pergerakan 50 atau 200 hari. Kejadian ini menandakan yang kita lihat lebih serius dari hanya sekedar koreksi umum biasa dan lebih seperti penurunan secara luas di nilai pasar, dan biasanya semakin buruk sebelum akhirnya membaik.
Salah satu crypto crash terbesar dalam sejarah saat ini terjadi pada bulan Mei 2022, ketika Terra — yang seharusnya menjadi stablecoin — meledak. Terra dipasangkan dengan token Luna, yang nilainya jatuh dari di atas $120 per koin menjadi nol, menghapus lebih dari $50 milyar dalam kapitalisasi pasar, sesudah para investor kehilangan kepercayaan pada proyek ini.
Hal ini menyebabkan apa yang disebut sebagai “spiral kematian,” yang mengakibatkan runtuhnya baik Terra maupun Luna. Kejadian besar seperti ini menghasilkan efek bola salju, jadi cryptocurrency lainnya juga turun. Nilai Bitcoin turun lebih dari separuh dari nilai tertingginya pada bulan November 2021, sementara industri cryptocurreny secara keseluruhan menderita kerugian lebih dari $400 milyar.
Ada banyak yang yang bisa berpotensi menyebabkan cryptocurrency crash. Salah satunya, seperti yang ktia singgung pada contoh di atas, bisa saja jatuhnya proyek atau bursa besar. Hal ini bisa menyebabkan beberapa pedagang dan investor kehilangan kepercayaan di industri cryptocurrency secara keseluruhan dan mencoba mengeluarkan aset mereka secepat mungkin karena takut penurunan yang lebih besar.
Ledakan FTX pada akhir 2022 adalah contoh terbaru lainnya dari hal ini. Setelah lonjakan penarikan pelanggan, mantan CEO FTX Sam Bankman-Fried terpaksa mengakui bahwa perusahaan tidak memiliki cadangan aset yang cukup untuk memenuhi permintaan pelanggan, sehingga FTX mengajukan kebangkrutan. Hal ini menyebabkan peningkatan substansial dalam penarikan dari bursa besar lainnya, seperti Crypto.com.
Faktor eksternal, seperti suku bunga yang lebih tinggi, inflasi, dan peristiwa ekonomi makro lainnya, serta hal-hal seperti ancaman regulasi mata uang kripto, juga dapat membuat investor menjadi lebih khawatir tentang di mana mereka menempatkan modalnya. Ketika ini terjadi, mereka cenderung menyukai pilihan investasi tradisional yang lebih aman, seperti saham dan obligasi.
Penting untuk diingat memang sudah sifatnya cryptocurrency lebih mudah berubah dibanding aset lainnya. Hal ini terjadi karena berbagai alasan — seperti kurangnya regulasi dan fakta bahwa cryptocurrency seutuhnya digital — dan artinya harga berubah lebih luas dan lebih sering dari aset lainnya. Silahkan kunjungi panduan mendalam kami tentang volatilitas untuk belajar lebih jauh.
Karena volatilitasnya yang tinggi, cryptocurrency selalu dianggap investasi yang penuh resiko. Walaupun memberi pedagang kesempatan menghasilkan laba yang besar dalam waktu singkat, tapi juga kerugian yang besar. Luna adalah bukti dari itu, mencapai nilai tertingginya di angka $116,42 per koin pada awal April 2022, lalu jatuh ke angka $0.0001147 hanya sebulan kemudian.
Hal ini membuat sebagian besar investor, terutama mereka yang berada dalam posisi untuk melakukan investasi besar, sangat waspada terhadap kehilangan modal yang signifikan dengan cepat. Tidak jarang melihat aksi jual besar-besaran ketika pasar cryptocurrency turun, dan begitu itu dimulai, investor lain cenderung mengikutinya, yang hanya membuat penurunan menjadi lebih serius.
Faktor penting lainnya yang menyebabkan crash lebih sering dalam industri cryptocurrency adalah kenyataan bahwa hampir semua cryptocurrency tidak memiliki nilai independen. Tidak seperti perusahaan publik, misalnya, mereka tidak menghasilkan uang tunai, jadi nilainya semata-mata ditentukan oleh kesediaan investor untuk memasukkan uang ke dalamnya daripada berapa banyak uang yang dapat mereka hasilkan di masa depan.
Lebih lagi, bursa keuangan tradisional memiliki apa yang dikenal sebagai pemutus arus, yang menghentikan trading secara otomatis ketika harga jatuh terlalu cepat. Bursa cryptocurrency tidak punya ini, jadi nilai mereka bisa terjun bebas secepat dan sebanyak yang mereka mau.
Hampir mustahil memprediksi cryptocurrency crash sebelum benar-benar terjadi, seperti yang sudah kami singgung di atas. Meskipun ada faktor-faktor tertentu yang secara tradisional menyebabkan penurunan nilai kripto, seperti ancaman regulasi dan lainnya yang telah kami uraikan, ada faktor lain yang dapat menimbulkan konsekuensi yang sama sekali tidak terduga di pasar kripto.
Akibatnya, kita tidak bisa memastikan bahwa satu kejadian, seperti naiknya suku bunga di satu negara, akan sama sakali tidak membawa efek pada harga cryptocurrency. Ini membuat sangat sulit memprediksi crash dan penurunan sebelum terjadi. Namun, menurut beberapa ahli cryptocurrency, ada tiga cara kunci untuk melihat crash sedini mungkin, yaitu:
Analisis Teknis
Analisis Teknis adalah adalah studi tentang grafik harga mata uang kripto, yang merupakan teknik umum yang digunakan pedagang untuk memprediksi bagaimana nilai suatu aset dapat berubah seiring waktu. Mengawasi hal ini, dan mencari pola bearish dan volatilitas tinggi khususnya, dapat membantu kita melihat penurunan besar sejak dini.
Analisis On-chain
Analisis On-chain, yang melibatkan analisis data blockchain, termasuk transaksi cryptocurrency dan saldo wallet, adalah teknik lain yang digunakan pedagang dan investor untuk mengevaluasi peluang investasi. Ini dapat membantu investor mengidentifikasi “dasar generasi” (harga terendah dalam setiap siklus) untuk koin atau token, dan bagaimana perbandingan harga saat ini.
Kondisi Makro
Kondisi makroekonomi termasuk inflasi, pertumbuhan, suku bunga bank dan nilai tukar mata uang asing, dan lainnya. Sekalipun banyak yang percaya kalau cryptocurrency adalah investasi ideal yang mengimbangi pilihan investasi tradisional, kenyataannya banyak dari mereka sebenarnya berkaitan erat dengan ekuitas. Dengan kata lain, ketika saham naik atau turun, crypto juga cenderung mengikuti.
Dengan demikian, menyadari hal-hal itu — dan bagaimana pasar lain bereaksi terhadapnya — dapat membantu kita memprediksi bagaimana pasar crypto dapat bereaksi terhadap faktor eksternal.
Sekali lagi, perlu ditekankan bahwa nyaris tidak mungkin memprediksi cryptocurrency crash sebelum terjadi. Namun, dengan penelitian yang benar, ada kesempatan kita bisa melihat mereka lebih dini, yang berguna jika kamu jenis investor yang cenderung menghindari hal ini dengan menjual aset yang kamu miliki secepatnya.
Semua mata uang kripto bersifat fluktuatif, jadi ketika terjadi crash, hampir semuanya cenderung terpengaruh sampai batas tertentu. Seberapa signifikan dampaknya bergantung pada cryptocurrency itu sendiri. Misalnya, proyek yang lebih kecil yang tidak mapan — dan tidak terlalu berharga — cenderung merasakan dampak yang jauh lebih sulit daripada Bitcoin dan Ethereum, seperti yang kamu duga.
Sebagian alasannya adalah karena investor biasanya kurang percaya diri pada proyek yang lebih baru. Sementara banyak yang akan mempertahankan BTC mereka selama crash dengan keyakinan bahwa nilainya akan naik lagi, biasanya jauh lebih sulit bagi proyek startup untuk bangkit kembali setelah kemerosotan besar, sehingga banyak investor akan mencoba melepas aset tersebut pada awalnya. tanda penurunan besar dalam harga token.
Itu tidak berarti, bagaimanapun, bahwa proyek cryptocurrency yang lebih besar kebal terhadap crash atau mereka akan selalu pulih dari crash. Situasi tertentu, seperti ancaman regulasi atau tiba-tiba kurangnya kepercayaan pada suatu proyek, misalnya, dapat berdampak lebih besar pada cryptocurrency yang lebih besar, dan keruntuhan Luna yang kita bahas sebelumnya adalah buktinya.
Satu-satunya cara kamu bisa terhindar dari cryptocurrency crash adalah tidak berinvestasi di cryptocurrency. Selain itu, tidak ada metode yang pasti yang kebal terhadap mereka. Namun, seperti yang kami singgung di atas, ada beberapa hal yang bisa kamu lakukan — seperti melakukan uji tuntas yang benar dan selalu mengikuti tren dan acara pasar — untuk meminimalisir dampaknya.
Dalam situasi tertentu, cara terbaik untuk meminimlisir dampak dari crash adalah menjual asetmu secepat mungkin. Namun, dalam situasi lain, mungkin ide yang jauh lebih baik adalah menyimpan mereka sampai harga kembali naik ke level sebelum crash — atau bahkan lebih tinggi. Hanya kamu yang bisa memutuskan langkah mana yang terbaik untukmu sesuai dengan strategi investasimu sendiri dan situasimu saat crash terjadi.
Juga merupakan ide yang bagus, terlepas dari apakah crash akan segera terjadi atau tidak, untuk mengikuti praktik terbaik dalam berinvestasi. Salah satu aturan praktis yang paling penting adalah jangan pernah berinvestasi lebih dari kerugian yang mampu kamu tanggung — atau memasukkan terlalu banyak modalmu ke dalam satu atau kelompok aset serupa. Ini dapat sangat mengurangi dampak keuangan yang dapat ditimbulkan oleh kerugian.
Selama crach, tetap tenang dan tidak membuat keputusan yang terburu-buru adalah langkah terbaik. Meskipun menjual mungkin merupakan opsi yang tepat untuk kamu saat itu, penting untuk diingat bahwa kamu mungkin masih mengalami kerugian besar, dan kamu tidak ingin menyesali keputusanmu nanti saat pasar kembali normal. Cobalah untuk fokus pada jangka panjang dan apa yang terbaik untuk strategimu secara keseluruhan.
Bagaimana kamu harus bereaksi selama kehancuran mata uang kripto bergantung pada strategi perdagangan atau investasi pribadimu dan situasimu sendiri saat itu. Hanya kamu yang dapat memutuskan apa yang terbaik untukmu, tetapi cobalah untuk menghindari membuat keputusan yang terburu-buru di saat yang panas. Pikirkan tentang rencana jangka panjang kamu dan ingat bahwa pasar pada akhirnya cenderung kembali normal.
Hanya kamu yang bisa memutuskan berdasarkan situasimu sendiri. Biasanya bukan ide yang baik untuk mulai menjual seluruh asetmu, terutama jika kamu akan mengalami kerugian besar. Jika memungkinkan, simpanlah sampai pasar kembali normal dan nilai mereka sudah pulih.
Lihat panduan mendalam kami tentang berinvestasi, money management, dan manajemen resiko untuk informasi lebih lanjut.
Ada banyak faktor yang berbeda yang bisa menjadi penyebab cryptocurrency crash, seperti runtuhnya proyek besar, ancaman regulasi, dan peristiwa makroekonomi.
Ada lusinan cryptocurrency crash selama sekitar satu dekade terakhir. Salah satu yang paling menonjol dimulai pada Desember 2021, ketika investor mulai menjual Bitcoin mereka dalam jumlah besar, mengurangi nilainya dari $69.044 menjadi hanya $19.047. Salah satu yang terbaru adalah runtuhnya FTX pada akhir tahun 2022, yang berdampak pada seluruh industri cryptocurrency.
Tujuan dari artikel ini adalah untuk memberikan informasi umum yang dibentuk untuk memberikan edukasi kepada publik, bukan sebuah nasihat investasi pribadi, perusahaan, ataupun nasihat untuk bisnis dan profesional. Sebelum bertindak, Anda harus berkonsultasi dengan penasihat keuangan, hukum, pajak, investasi ataupun bidang lainnya dan meminta nasihat dari mereka yang mungkin akan mempengaruhi Anda maupun bisnis Anda.
Jadilah yang pertama mendapatkan buletin kami yang penuh dengan pembaruan perusahaan, produk serta berita pasar.