Salah satu faktor yang paling penting yang menentukan nilai sebuah cryptocurrency adalah permintaan dan penawaran. Mata uang digital — dan sebenarnya hampir semua hal — akan selalu menjadi lebih berharga ketika permintaan kuat dan tidak ada persediaan. Jadi, bagaimana kita tahu berapa banyak produk harus tersedia? Banyak pedagang menggunakan model Stock to Flow (SF atau S2F).
Stock of flow digunakan untuk mengukur ketersediaan sumber daya tertentu, seperti sebuah mata uang (termasuk cryptocurrency), emas, minyak bumi, dan lainnya. Stock of flow biasa digunakan untuk menghitung perbandingan antara jumlah sumber daya tertentu yang tersedia dalam cadangan, dan jumlah sumber daya itu dihasilkan per tahun. Memang terdengar rumit, tapi sebenarnya cukup sederhana.
Dalam panduan AAG Academy kali ini, kami akan menjelaskan apa itu stock to flow, cara menghitungnya sendiri, dan cara proses ini menolong kamu merencanakan investasi cryptocurrencymu.
Sesudah perbandingan stock to flow dihitung, akan lebih mudah mengerti persediaan suatu sumber daya dan tingkat produksinya saat ini. Dengan bantuan data ini, kita bisa memprediksi persediaan di masa depan untuk komoditas tertentu, yang kita kemudian bisa gunakan untuk menentukan apakah harga komoditas itu akan naik atau turun menurut kondisi pasar yang sudah terprediksi (atau permintaan yang sudah terprediksi)
Seperti yang kami singgung di atas, menghitung stock to flow adalah menghitung pembagian jumlah sebuah sumber daya tertentu yang tersedia hari ini dengan berapa jumlah sumber daya itu diproduksi selama setahun. Agar perhitungan ini lebih mudah dimengeri, mari gunakan emas sebagai contoh, karena persediaannya cukup konsisten, dan karena Konsulat Emas Dunia, kita sudah memiliki angka yang tetap untuk itu.
Menurut estimasi terakhir, lebih dari 205.000 ton emas sudah ditambang sampai saat ini. Angka ini yang kita sebut sebagai “stock”, karena diambil dari jumlah emas yang tersedia secara keseluruhan. Dari tahun 2013, sekitar 3.000 sampai 4.000 ton emas ditambang setiap tahun. Angka ini yang kita sebut sebagai “flow.”
Ketika kita memiliki angka-angka ini, kita bisa menghitung perbandingan stock to flow dengan membangi total persediaan dengan jumlah produksi per tahun. Jadi, 205.000 ton, dibagi dengan 4.000 ton, sama dengan sekitar 51 ton. Jika kita menggunakan estimasi produksi tahunan terendah, maka kita membagi 205.000 dengan 3.000 ton, yang hasilnya di atas 68 ton.
Jadi perbandingan SF atau S2F memberi tahu kita, dengan mengasumsikan tingkat produksi tetap konsisten, akan membutuhkan sekitar 51 tahun (atau selama 68 tahun) untuk menambang 205.000 ton emas lagi.
Stock to flow Bitcoin, seperti yang sudah kamu duga, menghitung dengan cra yang sama yang baru saja kami terangkan di atas untuk menentukan SF atau S2F dari Bitcoin. Beberapa cryptocurrency, seperti Bitcoin, bekerja dengan baik dengan model ini karena sama seperti komoditas seperti emas, BTC memiliki ‘nilai simpan’. Dengan kata lain, BTC menyimpain nilainya seiring waktu, oleh karena kelangkaannya.
Lebih lagi, Bitcoin itu sulit dan mahal untuk diproduksi (seperti emas dan barang komoditas lainnya) dan karena itu persediaan atau tingkat produksi tidak mungkin naik secara besar dalam waktu yang singkat. Bahkan, karena desainnya, tingkat produksi Bitcoin benar-benar bisa diduga, yang membuatnya bahkan sangat cocok menjadi model stock to flow.
Mari hitung Bitcoin stock to flow. Per Januari 2023, hanya sedikit di atas 19.185.545 BTC yang sudah diproduksi, dan sekitar 900 koin baru yang ditambang setiap hari, dengan total setahun sejumlah 328.500. 19.185.545 dibagi dengan 328.500 sama dengan sedikit di atas 58.
Berdasarkan perbandingan SF atau S2F saat ini, BTC membutuhkan sekitar 58 tahun untuk menggandakan persediaannya. Tapi ada keterbatasan pada BTC, yang tidak ada di komoditas lain seperti emas. Seperti yang sudah kami singgung di atas, persediaan Bitcoin sudah tetap. BTC hanya akan berproduksi sebanyak sekitar 21 juta. Lebih lagi, ada proses Bitcoin halving yang harus diperhitungkan.
Ada panduan AAG Academy tentang Bitcoin halving bagi mereka yang ingin belajar lebih detil mengenai hal ini, tapi kesimpulannya, proses ini berarti jumlah BTC yang diproduksi melalui proses penambangan terpotong setengah setiap 210.000 blok. Saat ini, artinya sekitar empat tahun sekali, dengan jadwal halving berikutnya terjadi sekitar tahun 2024.
Ketika hal ini terjadi, jumlah BTC yang diproduksi setiap tahun hanya akan berjumlah 179.250, dengan asumsi tingkat penambangan saat ini tetap konsisten. Berarti SF atau S2F Bitcoin akan mengganda menjadi sekitar 107 tahun untuk mendapat jumlah persediaan yang sama.
Perbandingan stock to flow Bitcoin biasanya menunjukkan keterkaitan dengan nilainya di masa lalu, jadi para pedagang dan investor bisa memperhitungkan hal ini. Namun, karena sifat alami cryptocurrency pada umumnya yang berfluktuasi dengan cepat, seringkali kita melihat perubahan yang besar tanpa menghiraukan perbandingan SF ataupun S2F. Ada juga faktor-faktor lain yang juga berarti stock to flow terkadang tidak konsisten jika berkaitan dengan Bitcoin.
Faktor besar lainnya yang membuat SF atau S2F tidak masuk dalam hitungan adalah kejadian yang disebut orang-orang sebagai “peristiwa angsa hitam”. Ada peristiwa-peristiwa yang tidak bisa dilihat atau diduga yang menjadi kejutan dan membawa konsekuensi yang perlu dipertimbangkan. Dalam kasus Bitcoin, bisa saja hal ini merujuk pada ancaman dari peraturan, yang cenderung mendorong nilai pasar cryptocurrency turun setiap kali kabar itu menjadi berita.
Sementara mempertimbangkan ST atau S2F Bitcoin bisa menguntungkan bagi beberapa orang, namun ada metode analisa dan prediksi yang lebih akurat bagi mereka yang tertarik dalam trading dan berinvestasi dalam cryptocurrency. Untuk belajar lebih lanjut, silahkan melihat dalam panduan AAG Academy tentang Pasar bull dan bear; perbedaan antara analisis fundamental teknis dan on-chain; 5 pola grafik harga kripto yang harus kamu ketahui, dan candlesticks — yang semuanya bisa sangat berguna untuk perencanaan strategi.
Untuk mereka yang suka pada kesederhanaan relatif dari model stock to flow dan ingin mengambil keuntungan darinya sebanyak mungkin, mari kita lihat sejenak cara memakainya untuk berinvestasi — bukan hanya dalam cryptocurrency seperti Bitcoin, tapi juga untuk komoditas yang lain.
Secara umum, perbandingan stock to flow mulai dari 50 persen ke atas dianggap sebagai sesuatu yang baik. Nilai ini menunjukkan kelangkaan yang besar, yang artinya menyarankan bahwa nilai pasar akan naik dan akan terus naik ketika para investor memperebutkan komoditas tersebut. Nilai perbandingan di bawah 50 persen menjukkan banyaknya persediaan, yang mengakibatkan harga menjadi turun.
Stock to flow Bitcoin kira-kira terkait dengan nilai pasarnya di masa lalu, namun, ada saat-saat ketika sistem ini sangat tidak akurat dalam memprediksi harga fluktuasi. Sementara SF atau S2F bisa menjadi bahan pertimbangan, namun, sebaiknya jangan menjadi satu-satunya patokan dalam pengambilan keputusan.
Dalam Bitcoin, keterbatasan stock to flow adalah sistem ini tidak menghitung pergerakan dinamis dari Bitcoin atau potensi “kejadian angsa hitam” — yang cenderung terjadi dalam banyak industry cryptocurrency.
Stock to flow bisa berguna karena membantu menentukan kelangkaan sebuah komoditas. Semakin langka komoditas itu, semakin besar potensi permintaan akan lebih tinggi dari penawaran, dan komoditas itu jadi semakin berharga.
Ada banyak model prediksi crypto yang bisa sangat berguna bagi pedagang dan investor. Silahkan kunjungi panduan AAG Academy ini untuk mempelajari tentang Pasar bull dan bear, perbedaan antara analisis fundamental teknis dan on-chain, 5 pola grafik harga kripto yang harus kamu ketahui, dan candlesticks
Tujuan dari artikel ini adalah untuk memberikan informasi umum yang dibentuk untuk memberikan edukasi kepada publik, bukan sebuah nasihat investasi pribadi, perusahaan, ataupun nasihat untuk bisnis dan profesional. Sebelum bertindak, Anda harus berkonsultasi dengan penasihat keuangan, hukum, pajak, investasi ataupun bidang lainnya dan meminta nasihat dari mereka yang mungkin akan mempengaruhi Anda maupun bisnis Anda.
Jadilah yang pertama mendapatkan buletin kami yang penuh dengan pembaruan perusahaan, produk serta berita pasar.