Apa itu Solana?

Solana adalah jaringan blockchain terbuka yang dirancang untuk menampung aplikasi terdesentralisasi (DApps), mirip dengan Ethereum. Solana secara resmi diluncurkan pada tahun 2020 oleh Solana Labs, tetapi sekarang dijalankan oleh Solana Foundation yang berbasis di Jenewa. Solana memiliki mata uang kripto asli (SOL) yang memiliki nama yang sama, dan pada bulan Januari 2023, Solana memiliki kapitalisasi pasar lebih dari $8 miliar.

Solana memiliki beberapa keunggulan di atas Ethereum, yang membuatnya mengalami pertumbuhan yang cepat beberapa tahun ini. Blockchain Solana sekarang melayani lebih dari 11,5 juta pemakai, di atas 350 applikasi terdesentralisasi, dan lebih dari 2.300 node. Solana juga memproses hampir 4.300 transaksi per detik. Terlepas dari semua itu, Solana mengklaim sebagai netral karbon bersih.

Dalam panduan AAG Academy kali ini, kami akan menjelaskan tentang Solana dan konsep proof-of-history-nya dengan lebih rinci, dan melihat jika Solana dibandingkan dengan Ethereum. Kita juga akan meliput kelebihan dan kekurangan terbesar Solana, dan menjawab beberapa pertanyaan umum tentang proyek ini.

Bagaimana cara kerja Solana?

Solana adalah jaringan blockchain terdesentralisasi yang bergantung pada mekanisme konsensus proof-of-stake (PoS) dikombinasikan dengan konsep proof-of-history (PoH)nya sendiri. Sangat mirip dengan Ethereum, Solana blockchain memediasi sejumlah DApps yang terus bertambah dengan berbagai fitur dan fungsi, termasuk yang berkaitan dengan NFTs, keuangan desentralisasi (DeFi), and more.

Solana memiliki cryptocurrency aslinya, SOL, dengan lebih dari 350 juta koin bersikulasi. Sama seperti kebanyakan cryptocurrency, pengeluaran SOL memiliki batas tahunan, dan ketersediaan koin baru semakin turun setiap tahun — sampai mencapai minimum 1,5%.

Solana dan konsep proof-of-history (PoH)

Sekalipun Solana saat ini memproses kurang dari 4.300 transaksi per detik, sebenarnya mereka mampu menangani hingga 65.000 transaksi. Berterima kasih karena konsep PoH unik yang kita singgung di atas, yang menggunakan kombinasi dari sinkronisasi jam dan bukti kriptografik untuk memverifikasi waktu transaksi terhadap jangka waktu yang tidak bisa dipercaya di buku besar umum.

Mekanisme PoH pertama kali dirincikan oleh pendiri Solana Anatoly Yakovenko, yang menggambarkan konsep ini pada whitepaper tahun 2017. Yakovenko menyadari bahwa blockchain yang tersedia secara umum pada saat itu tidak bergantung pada waktu, dan setiap node dalam jaringan harus bergantung pada waktu lokal tanpa mengetahui waktu yang disimpan oleh peserta lainnya.

Hal ini menyebabkan sebuah masalah, kata Yakovenko. Tanpa sumber waktu yang terpercaya, tiak mungkin untuk menjamin setiap node dalam jaringan akan membuat keputusan yang sama apakah sebuah transaksi harus diterima atau ditolak berdasarkan waktunya. PoH memecahkan masalah ini dengan bekerja sama dengan mekanisme konsensus PoS Solana.

PoH bekerja dengan waktu transaksi dengan sebuah hash yang menjamin ketika transaksi terjadi — atau ketika sebuah block tercipta. Setiap block baru terdiri atas waktu dari block sebelumnya, jadi kamu berakhir dengan rantai transaksi yang tidak terputus dengan urutan yang dapat diverifikasi. Cara ini memungkinkan kita untuk mengukur waktu antara dua blok, dan mustahil untuk menambahkan blok di tempat yang salah.

Kita bisa menggunakan sebuah contoh sederhana untuk menjelaskan cara kerjanya: Katakan kamu menghadiri Super Bowl (pertandingan antar liga dalam permainan sejenis sepak bola di Inggris, dikenal dengan nama rugby di Amerika Serikat) di bulan Febuari, dan sementara kamu di sana, kamu mengambil foto. Gambar ini sendiri menjadi bukti bahwa foto ini diambil ketika acara berlangsung. Tidak bisa diambil sebelum atau sesudah acara karena stadium akan kosong dan kemungkinan kamu tidak akan diijinkan masuk.

Katakan kamu punya foto lain yang diambil di final Piala Dunia di bulan Desember. Kita bukan hanya bisa menjamin foto ini diambil sebelum foto Super Bowl, tapi kita bisa mengeluarkan dengan tepat jangka waktu yang lewat di antara dua acara ini. Letakkan banyak foto seperti ini dalam sebuah album yang memaksa mereka untuk mengikuti urutan kejadian sesuai waktu dan kamu tidak bisa mengambil satu foto dan meletakkannya di tempat yang berbeda.

Solana vs. Ethereum

Mengapa PoH penting? Bukan hanya membuat blockchain lebih ringan, tapi juga sangat mengurangi waktu proses transaksi. Cara ini membuat Solana jauh lebih cepat dari kompetitor terbesarnya, Ethereum, yang bukan hanya meningkatkan skalabilitasnya, tapi juga berarti biayanya jauh lebih kecil. PoH membuat Solana menjadi pilihan yang lebih baik untuk transaksi yang lebih sering.

Seperti yang kita singgung di atas, Solana mampu memproses hingga 65.000 transaksi per detik karena kecepatan dan efesiensinya. Sebagai bandingan, Ethereum sendiri hanya bisa memproses sekitar 30 transaksi per detik, sementara Bitcoin — yang menggunakan mekanisme konsensus yang jauh lebih intensive proof-of-work (PoW) — hanya bisa memproses sekitar tujuh transaksi per detik.

Namun, Ethereum memiliki kelebihannya sendiri. Sebagai proyek cryptocurrency kedua terbesar dalam nilai pasar, Ethereum memiliki jumlah pengguna yang jauh lebih banyak dibandingkan Solana, demikian juga jumlah DApps yang jauh lebih lebar — sekitar 10 kali lebih banyak. Hal ini sebagian besar karena fakta bahwa Ethereum sudah ada jauh lebih lama, sebab diluncurkan pada tahun 2015.

Ethereum juga menggunakan mekanisme konsensus PoS yang sama seperti Solana sesudah “Penyatuan” pada bulan September 2022, yang meniadakan ketergantungan blockchain pada penambangan. Mekanisme ini sangat mengurangi penggunaan energi dan membuat Ethereum ramah lingkungan. 

Apa saja kelebihan Solana?

Seperti yang sudah kita singgung di atas, kelebihan terbesar Solana adalah kecepatan, efisiensi, dan keterjangkauannya. Solana adalah salah satu jaringan blokchain tercepat di planet ini, dan harga rata-rata sebuah transaksi serendah $0.00025. Jauh lebih murah dibandingkan biaya rata-rata transaksi Ethereum, yang saat ini sekitar $0.9, membuat Solana menjadi pilihan ideal untuk mereka yang perlu memproses banyak transaksi, atau membuat banyak transfer, secepat mungkin.

Apa kekurangan dari Solana?

Kekurangan terbesar Solana adalah ukurannya yang besar. Mengingat Solana baru beroperasi selama beberapa tahun, Solana adalah jaringan yang jauh lebih kecil daripada Ethereum, terlepas dari kenyataan bahwa sekarang Solana adalah proyek cryptocurrency paling berharga kesembilan di dunia. Solana tidak hanya memiliki DApps lebih sedikit daripada Ethereum, tetapi juga hanya memiliki 3.400 validator dibandingkan Ethereum yang setengah juta.

Hal ini bisa berarti bahwa kamu sering ingin menggunakan DApps yang tidak kompatibel dengan blockchain Solana. Dalam hal ini, Ethereum mungkin menjadi satu-satunya pilihan.

Bisa juga berarti Solana dan konsep PoHnya, sekalipun kuat dan menjanjikan, belum benar-benar teruji coba untuk skala yang besar. Pada akhirnya, sejumlah kekurangan sudah ditemukan dalam sistem PoH, dan beberapa kecemasan bahwa akan ada lagi yang muncul seiring bertambah besarnya jumlah pengguna aktif Solana.

Referensi :

• What is Solana (SOL) and How does SOL Crypto Work?
• Solana blockchain and the proof of historyl
• Proof of history a clock for blockchain
• Solana vs ethereum